Bedah Buku Spiritualitas dan Seni Islam


Buku berjudul “Spiritualitas dan Seni Islam”  terdiri dari  enam Bab. Keenam bab tersebut secara garis besar membahas tentang seni Islam. Seni dalam pembahasan buku tersebut tidak hanya seni rupa, tetapi seni musik, sastra, dan bangunan (seni secara umum). Secara garis besar saya sarikan sebagai berikut :

Bahasan pertama tentang spiritual dan seni Islam. Hal ini terlihat dalam paragraf yang menyebutkan ‘seni itu tidak dapat memainkan suatu fungsi spiritual apabila ia tidak dihubungkan dengan bentuk dan kandungan wahyu Islam’. Istilah spiritualitas dalam bahasa-bahasa Islami dikaitkan dengan kata ‘ruh’.

Bahasan kedua membahas tentang kaligrafi Islam, arsitektur, dan kebudayaan Persia. Nasr mengatakan ‘Kaligrafi adalah dasar dari perangkaian titik-titik dan garis-garis pada pelbagai bentuk dan irama yang tiada habisnya serta tidak pernah berhenti merangsang ingatan akan tindak primordial dari pena Illahi bagi mereka yang mampu merenungkan bekas ketakberbentukan di dalam bentuk-bentuk’. Arsitektur suci Islam menurut Nasr adalah masjid yang merupakan ‘pembentukan kembali’ dan ‘ikhtisar’ dari keselarasan, ketertiban, kedamaian alam semesta yang ditetapkan oleh Allah sebagai rumah peribadatan abadi kaum muslim. Dalam sejarah Islam selama berabad-abad, Persia merupakan salah satu dari pusat peradaban Islam terutama dalam seni.

Bahasan ketiga tentang sastra. Sastra menjadi kajian penting untuk memahami hubungan antara seni dan spiritualitas Islam. Ajaran Islam berdasarkan firman Tuhan yang diwahyukan sebagai kitab suci, maka sastra menempati posisi yang utama dan istimewa diantara berbagai bentuk seni yang ada di hampir seluruh masyarakat Islam.

Bahasan keempat tentang musik. Musik mempunyai arti penting dari sudut pandang spiritual tidak hanya bagi musik sendiri melainkan hubungannya dengan syair. Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran  dari beban kemanusiaan.

Bahasan kelima tentang konsep ruang dan filosofinya. Untuk dapat membayangkan ruang yang maknanya melebihi dari sekedar ruang fisikal belaka, haruslah ada pemisahan antara ruang yang diciptakan oleh seni  dan ruang fisikal yang merupakan tempat tinggal manusia.

Bahasan keenam pesan spiritual seni Islam. Dalam bab terakhir ini menjelaskan tantangan antara modernisme yang ‘mengotori’ seni suci Islam. Seni suci Islam adalah pemberian dari langit yang penuh barokah. Seni Islam pada hakikatnya merupakan karunia yang berasal dari Rahmat Tuhan.

 

 


Leave a Reply